Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
Pemkab Bantul kumpulkan pengelola SPPG untuk evaluasi MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-10 04:35:00【Resep】497 orang sudah membaca
PerkenalanBupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih disela menjalankan tugas di Bantul. AN

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, segera mengumpulkan para pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah tersebut untuk melakukan evaluasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, di Bantul, Selasa, mengangakan langkah mengumpulkan para pengelola SPPG MBG tersebut salah satunya menindaklanjuti adanya laporan keracunan makanan yang dialami siswa yang diduga setelah menyantap makanan MBG di wilayah Kecamatan Jetis.
"Masalah Makan Bergizi Gratis ini harus terus kita evaluasi, kita pantau kita cari apa penyebab sesungguhnya, maka kita akan rapat tentang Program MBG dengan mengundang semua penanggung jawab SPPG," katanya.
Bupati menargetkan dalam waktu dekat atau dalam minggu ini dapat mengundang para pengelola SPPG di Bantul, mengenai masalah atau kendala yang dihadapi termasuk mencari solusi bila ada persoalan dalam menjalankan proyek nasional tersebut.
Baca juga: BGN perkuat pelaksanaan program MBG di Kabupaten Bantul
"Para penanggung jawab SPPG yang ada di Bantul coba kita tanya satu per satu apa problemnya, apa masalahnya, kok masih saja terjadi laporan itu (keracunan)," katanya.
Menurut dia, laporan keracunan makanan yang dialami siswa diduga usai menyantap MBG memang bukan gambaran semua SPPG, melainkan hanya beberapa peristiwa, dan bukan representasi dari semuanya.
"Ini kecelakaan, tapi bagaimanapun karena ini menyangkut kesehatan anak-anak kita, pastilah harus kita cari solusinya, kita temukan penyebabnya apa kok masih saja terjadi keracunan seperti ini," katanya.
Sementara itu, terkait dengan laporan ratusan siswa di salah satu SMA negeri di Jetis yang diduga keracunan makanan pada Jumat (31/10), Bupati mengangakan sudah dilakukan asesmen oleh pihak terkait, dan ngak ada yang perlu menjalani rawat inap.
Baca juga: Bantul awasi pemberian MBG di sekolah meski bukan kewenangan daerah
"Sudah diasesmen dan Alhamdulillah ngak ada yang perlu dirawat inap, artinya mereka yang masih muda tentu imunitas masih kuat, tapi kan kita harus mengantisipasi lebih jauh, jangan sampai ada keracunan lagi," katanya.
Suka(7)
Artikel Terkait
- 368 siswa SDN 5 Mataram terima MBG
- Manfaat Azelaic Acid untuk wajah, bikin kulit cerah & anti flek hitam
- BNN: Target Indonesia Emas sulit tercapai jika narkoba ngak ditangani
- Pengamat: Kemendagri pegang peran strategis sukseskan MBG
- Panduan mudah memelihara lobster air tawar untuk pemula
- Perempuan salah satu pilar keberhasilan Program MBG
- Sembilan tewas dan lima lainnya hilang akibat banjir di Vietnam tengah
- Rendang, alasan HYDE balik lagi untuk konser di Jakarta!
- Suasana ceria di SMPN 2 Maos saat Makan Bergizi Gratis tiba
- Qodari kunjungi Sekolah Rakyat di Palangka Raya, janji tingkat sarana
Resep Populer
Rekomendasi

Mencipta karya bermakna tanpa menghamba pada algoritma

Ribuan ton bantuan terkumpul dari perlintasan Gaza sejak 10 Oktober

Kemarin, alasan penerbitan PP 38/2025 hingga anggota DPR nonaktif

Siswa penerima MBG di Jateng sampaikan pesan bercara unik ke Presiden

Pemkab Bantul pertemukan Kopdes dengan SPPG baru, dukung keberlanjutan

Batuk Ngak Kunjung Reda? Minum 5 Teh Ini Ampuh Bikin Tenggorokan Lega

Melania Trump bagikan dekorasi Gedung Putih untuk Halloween 2025

Pembalap Mandalika Racing dirawat di rumah sakit karena kecelakaan